Training Shariah Ekonomi dari FRESH
23 Desember 2014
Tanggal 19 Desember 2014, permulaan awal dibukanya
training ekonomi syariah (FRESH), sudah lama saya menunggu training ini
akhirnya tiba juga, sebuah perkumpulan mahasiswa yang peduli tentang ekonomi
Islam, ingin tegaknya sistem ekonomi Islam di Nusantara. Melalui berbagai
kerjasama, akhirnya di IAIN SURAKARTA tahun 2004 muncullah FRESH. Saya
menyadari bahwa ekonomi Islam memang belum dimengerti dan diterapkan di
Indonesia ini. Jika saya melihat permasalahan ekonomi dari kapitalisme,
sosialisme, dan Islam. Yang paling cocok sistem Ekonomi Islam. Namun realita di
Indonesia banyak sekali bank konvensional daripada bank syariah. Di Islam
sendiri mengajarkan kepada kita semua tentang keadilan, nah inilah alasan saya
masuk FRESH salah satunya.
Pembukaan awal diisi sambutan ketua panitia,
presiden FRESH, dan wakil dekan III sebagai staf bagaian kemahasiswaan, “
dengan ucapan Basmalah, dengan ini training ekonomi syariah di ngargoyoso,
karanganyar selama tiga hari dibuka!!!”
Sontak saya dan rekan-rekan yang berjumlah kurang
lebih 108 orang bertepuk tangan riang mendengar dibukanya training ini, harapan
saya bisa terus menjadi bagian orang yang peduli tentang ekonomi Islam, Saya
pun merasa tertantang dan bersemangat dengan jumlah kurang lebih 108 orang ini
akan terjadi persaingan dikarenakan saya melihat banyak rekan-rekan yang
memiliki potensi dan diapun pantas mengikuti FRESH sebagai pilihannya. Setelah,
acara open ceremony, terjadi perjanjian kesepakatan yang dibacakan oleh MC, dan
sontak saya kaget, nama saya dipanggil untuk mengisi tanda tangan dilembar
perjanjian tersebut.
“Dek, tanda tangannya yang lama ya....” sahut dari
salah satu panitia yang sedang mengambil foto.
“Yaa, mbak.......” jawab saya, betul saya lamakan
tanda tangannya malah selesai itu, panitia berkata,” tanda tangan kok, lama
banget, hehe..........”
Saya hanya bisa tersenyum kecut, mendengar perkataan
salah satu panitia tadi.
Lalu, acara pun dilanjutkan dengan sholat Ashar
terlebih dahulu, saya pun mengisi kesempatan tersebut dengan mengobrol. Berbincang
dengan rekan-rekan yang hebat-hebat menurut saya.
“Assalamu’alaikum..............” sahut saya
“Wa’alaikum salam............” jawab rekan saya
“Gimana kabarnya mas, ........” lanjut saya
“Alhamdulillah ...........” jawab rekan saya
“monggo, sholat dulu bareng” ajak saya
“oke.......” jawab rekan saya dengan semangat
Seusai sholat Ashar, kami pun bergegas untuk kembali
ke gedung graha tempat pembukaan training.
Acaranya setelah itu, adalah sarasehan bersama
alumni FRESH. Disana terdapat 5 orang narasumber alumni FRESH yang menurut saya
luarbiasa keren.ada yang jadi dosen, pernah jadi presiden IAIN SURAKARTA, Ketua
Organisasi luar kampus yang pernah menjadisalah satu peserta terbaik set 2, ada
juga juara-juara kompetisi tingkat Jateng-maupun Nasional. Sungguh Luarbiasa.
Kesempatan yang sayang untuk dilepaskan. Kalau saya
ditanya,” Siapa yang paling kamu senangi dari pembicara-pembicara tadi?”
Saya pun tidak sungkan menjawab semua, telah banyak
usaha yang dikorbankan Alumni untuk terus berdirinya organisasi FRESH ini dari
biaya sendiri dari anggota sampai alhamdulillah bisa dibiayai oleh fakultaas.
Namun yang perlu digaris bawahi pesan-pesan dari alumni, “bahwa terus
berjuanglah demi tegaknya ekonomi Islam. Dengan mempunyai ambisi, kemudian
terus bergeraklah sampai sukses, lelah rasanya mengejar kita.”
Saat terakhir, sesi tanya jawab saya memberanikan
diri untuk mengangkat tangan untuk tanda saya ingin bertanya, alhamdulillah
saya dipersilahkan moderator untuk bertanya yang namanya masih saya ingat yaitu
Mr. Sholikin, dan saya bertanya,” dengan awalan salam dan sedikit pujian,
sebelum bertanya apakah saya boleh bersalaman dengan pembicara?” tanya saya
kepada moderator
Oh.............. Silahkan ! jawab moderator
Mendengar kata silahkan saya bergegas menghampiri
dan maju keatas panggung untuk bersalaman dengan pembicara. Alangkah kagetnya
saya tidak hanya salam yang diulurkan dari pembicara, namun pelukan tanda
persahabatan yang diberikan kepada saya. “sungguh Amazing” pengalaman terkesan
saya pertama kali ini. Dan pertanyaan saya adalah,”Bagaimana cara kita bisa
istiqomah di FRESH ini, karena saya tahu, dan yakin rekan-rekan yang ada disini
termasuk saya menginginkan ilmu dan pengalaman sehingga kami bisa istiqomah
disini,. Mengingat wahyu istiqomah kepada Rosullah SAW. Respon Rosulllah SAW
rambutnya menjadi beruban karena wahyu yang berat ini?
Cukup Panjang yaa, hehe...........
Jawaban dari pembicara yang saya rangkum seperti ini
di FRESH dan FOSSEI terdapat slogan yaitu merajut ukuwah, dalam dakwah,
bernuansa ilmiah. Dan perlunya kita faham apa yang akan kita lakukan dengan
organisasi, sehingga kita punya visi dan misi untuk organisasi tersebut. Dan
terakhir teruslah bergerak meraih kesuksesan jangan berhenti sebelum kamu
sukses. Beri tepuk tangan dong,, hehee kereen, sepakat ?
Kalau dipikir-pikir betul juga kita harus bergerak
bukan hanya cari kebahagiaan didunia namun juga akhirat dan juga bagaimana kita
peduli dengan sesama. Right?
Oh yaa, ada jargon loo dari FRESH yaitu “EKONOM
ROBBANI” jawabannya BISA!!!, “FOSSEI” jawabnya EKONOM ROBBANI. Pasti
temen-temen bertanya-tanya apa itu FOSSEI, Right? Oke nanti saya kasih tahu,
tapi lanjut dulu yaa.
Setelah sesi tanya jawab, selesai. Kami peserta
diminta mempersiapkan resitasi yang dibawa untuk training di ngargoyoso Karanganyar,
seperti: Al-Qur’an, Alat Tulis, Al-Ma;surat, matol/payung, peralatan makan dan
mandi, selimut, jaket, jas Almamater, Sepatu, dll. Dan kami diminta untuk
kumpul jam setengah 7, jam 7 berangkat... bagi perempuan sama ditambah mencari
informasi mengenai srikandi FOSSEI??? Bertanya-tanya dalam hati Apa itu? Itu
Apa? Nanti cari ahh. Kataku dalam hati.
Seusai kegiatan itu, peserta dipersilahkan untuk
pulang, saya pun bergegas untuk membenahi dan berkemas untuk pulang, kebetulan
waktu itu hujan turun, sehingga memaksa saya untuk berhati-hati karena saya
bawa laptop, dan banyak jalan-jalan yang berlubang. So be carefully!
Sesampai dirumah, saya mandi, dan makan kemudian
menceritakan semua kejadian kepada keluarga, saya senang melihat Abi, Umi,
Kakak tertawa dan kaget melihat ulah saya selama sehari ini.
Kemudian saya pun bergegas pergi ke masjid
melaksanakan sholat Maghrib. Kemudian sedikit membaca Al-Qur’an, Hafalan, dan
Al-Ma’surat, lanjut, saya sholat Isya’ dan Hajat selanjutnya. Saya membereskan
perlengkapan dan resitasi yang akan saya bawa selama training di Ngargoyoso
Karanganyar.
Setelah itu gelap...!!! (maksudnya tertidur) pagi
harinya dengan niat menuntut ilmu dan mencari ridho Allah saya bergegas menuju
IAIN SURAKARTA untuk mengikuti kegiatan training dari FRESH, namun ketika
perjalanan saya lupa bawa obat, oh ya ketika itu sebenarnya saya masih belum
fit betul. Namun, saya memutuskan tetap jalan dan akhirnya sampai juga di
lokasi.
Sedikit mengurus izin untuk meninggalkan kelas dan
menitipkan tugas kepada teman. Pukul 08.30 WIB. Kami pun baru berangkat sedikit
timbul rasa kesal karena budaya molor masih saja diterapkan dikampus ini.
Perjalanan menuju Karanganyar, saya isi dengan
membaca buku yang berjudul “Writing dengan Bahasa Inggris” dan sedikit
berbincang-bincang dengan rekan-rekan seperjuangan.setelah menunggu hampir 1
jam lebih, kami pun mulai merasakan hawa dingin yang diberikan di daerah
Karanganyar desa Ngargoyoso teman-teman yang sebelumnya ada yang tertidur, dan
juga pula sibuk sendiri dengan gadgetnya . semua mata tersorot pada indahnya
pemandangan desa Ngargoyoso ini. SubhanAllah.
Akhirnya, kami pun sampai lokasi yang dituju. Pukul
10.30 WIB. Kemudian saya melihat ponsel mungil di saku kantong saya, terdapat
sms.
“Dik, kata Abi, Umi suruh beli sandal jepit soalnya
musim hujan.” From Mbak Rosita (kakak saya).
Melihat sms itu saya pun bergegas mencari penjual
sandal jepit, beberapa saat mencari, muncul sebuah mobil bak mungil dengan
perabotan rumah tangga yang dijualnya. Saya berpikir mungkin dia jual. Kemudian
saya berteriak sedikit keras.
“Jual Sandal Jepit, Pak ?” tanya saya
Si sopir bak berhenti dan melihat sumber suara.
Kemudian saya pun mengulangi pertanyaan yang sama.
“Ada Sandal, Pak?” tanya saya kembali
“Ada mas!!!......” jawab penjual sopir bak.
Dalam hati saya, senang, mendengar jawaban tersebut.
Segera saya pun menghampiri mobil bak mungil tadi.
Setelah sedikit transaksi dan cocok, saya
tanya,”Berapa mas harganya ?”
“Rp. 4.000,- mas” jawab pejual itu
Tanpa tawar saya, langsung mengambil uang Rp.
50.000,- dari dompet saya, dan saya berikan kepada penjual tersebut.
Setelah mendapatkan sandal dan tentunya uang
kembalian saya kembali bergabung dengan rekan-rekan.
“Gimana sudah dapat sandalnya?” suara muncul dari
samping, salah satu teman saya yang bernama Zaqi
“Sudah, mas” Jawab saya
“Harganya Rp. 4.000,- mahal ndak ya mas ? lanjut
saya mengajukan diskusi dengan rekan saya
“Ya murah sih, ditempat saya kemarin berapa ya?”
jawab rekan saya
Sambil berpikir-pikir yang tak kunjung ketemu, ya
sudahlah. Yang penting sudah dapat sandal. Persoalan mahal atau murah serahkan
saja sama yang diatas. Hehe..........
Betul, yang disampaikan keluarga saya, setelah kami
kesalah satu ruang untuk menginap hujan pun turun deras. Tanda-tanda baik hehe.
Alhamdulillah saya sudah punya sandal.
Dan waktu sholat zuhur sebentar lagi tiba. Saya dan
beberapa rekan-rekan peserta pergi ke
masjid untuk sholat zuhur. Ternyata sampai disana masih sepi masjidnya setelah
ambil air wudhu yang dingin ditambah musim hujan, berrr......
Saya pun tergerak untuk melantunkan suara Azan
Zuhur. Kemudian setelah itu kami sholat bersama.
Jam 13.00 WIB. Kami menuju gedung serbaguna balai
desa Ngargoyoso. Kami mengikuti acara yang telah diset panitia. Sesampai disana
saya dan beberapa rekan saya disuguhkan makan siang yang sederhana, yang
alhamdulillah bisa sedikit menganjal lapar diperut. Hujan pun masih enggan
berhenti serasa betah dan nyaman menurunkan air dari langit.
Menginjak acara, pemateri 1. Mengalami masalah
sehingga terlihat panitia mengisi acara-acara dengan kurang baik, mengajak
tertawa dan sedikit mengajar rekan-rekan peserta aktif menyampaikan argumennya.
Saya pun tergerak juga ikut berperan aktif dalam penyampaian argumen tersebut.
Dan Alhamdulillah ada hadiahnya nasi bungkus lagi. Hehe..... kenyang betul.
Akhirnya waktu yang ditunggupun tiba. Moderator dari
presiden BEM FEBI dengan pembicara dosen dari IAIN juga membicarakan
tentang”Urgen Dakwah Ekonomi Islam”.
Alhamdulillah saya juga sedikit aktif kerika
moderator melontarkan pendapat dari peserta tentang pendapatnya tentang urgen
ekonomi islam, Dakwah dapat hadiah lagi snack hehe...... materi pun dibuka
dengan sedikit pertanyaan dan pengetahuan dari materi yang disampaikan
pembicara. Inti dari yang disampaikan perlunya pemahaman dasar tentang ekonomi
Islam. Dan permasalahan SDM yang perlu. Kemudian yang menarik adalah syarat
transaksi ekonomi Islam yang mengajarkan kejalasan Ijab kabul dan Akad.
Himbauan dari pemateri yaitu kita yang memiliki rekening di Bank Konvensional
rekeningnya ditutup ganti dengan Bank Syariah. Karena RIBA bahayanya yang luar
biasa. 36 kali zina tidak cukup untuk dosa riba karean merupakan harta haram
dari penipuan yang masuk kedalam tubuh.
Kemudian sholat Ashar. Kami melanjutkan kegiatan tersebut
dibalai desa pada gedung serbaguna. Kemudian, sholat Maghrib. Kemudian kembali
kepenginapan membaca Al-Qur’an bersama-sama. Kami kebanyakan tidak mandi, hehe.
Dingin abis..
Selanjutnya, kami makan malam dengan sayur sup, tahu
dan rambak. Yang serasa nikmat dengan makan bersama-sama. Selanjutnya. Kami
pergi melaksanakan sholat isya’, pemateri selajutnyua yaitu penerangan tentang
FOSSEI, yaitu “Forum Silaturrohmi Studi Ekonomi Islam” yang ada di Indonesia
bahwa di sampaikan FOSSEI terdiri dari KSEI yaitu Kelompok Studi Ekonomi Islam
yang ada di belahan daerah universal termasuk FRESH.
Malam semakin larut, jam Arlogi menunjukkan pukul
22.00 WIB. Kami disuruh untuk beristirahat dan jam 03.00 WIB, bangun tahajud.
Kami bergegas untuk tidur. Semua kebanyakan dari
peserta kedinginan dengan suhu yang ekstrim tersebut. Sampai-sampai saya pun
jam 12.00 terbangun dan melihat teman saya tubuhnya bergetar karean kedinginan.
Pukul 3.00 pagi ada salah satu panitia yang masuk ke
penginapan kami, peserta. Dan membangunkan kami untuk sholat tahajud.
Kami pun dengan semangat yang bercampur lesu pergi
ke masjid melaksanakan tahajud. Saya alhamdullillah bisa 11 rekaat tahajudnya.
Dan sedikit membaca tadarus Al-Qur’an. Beberapa saat kemudian Azan Subuh
berkumandang tanda kami akan melaksanakan sholat subuh.
Setelah sholat. Kami bersama berkumpul untuk mengaji
Al-Ma’surat, Dzikir dan Tadarus Qur’an. Usai itu salah satu panitia
mengatakan,” Acara selanjutnya adalah tausiyah kultum, mungkin ada yang mau
kultum?” tanya dari salah satu panitia yang kemudian pandangannya mengarah
kesaya.
Tanpa pikir panjang, persiapan boro-boro saya
mengangkat tangan, kemudian saya memberanikan diri untuk menyampaikan tausiyah,
tentang ekonomi Robbani Islam. Alhamduilillah lancar, walaupun ada sedikit/
banyak kesalahan. Prinsip saya yang penting menyampaikan apa yang ingin
disampaikan walaupun satu ayat sangat berarti, satu motiivasi sangat berarti
untuk ilmu yang bermanfaat, dan shadaqoh jariyah.
Usai kultum kami diperintah bergegas mengganti baju olah
raga untuk olah raga. Stretching, dan jalan-jalan. Ke air terjun Jumog. Namun
karena terlalu jauh kami tidak sampai kesana. Dan putuskan pulang, namun saya,
Zaqi, dan sedikit rekan saya melanjutkan perjalanan itu. Sampai akhir. Walaupun
akhirnya balik namun ada sedikit kemauan untuk lebih dekat dengan Air terjun
tersebut. Kemudian kami pulang ke asrama. Penginapan.
Saya awal memutuskan untuk mandi. Wau Amazing mandi
air es, serasa wow berr... usai itu saya makan pagi. Kemudian pergi ke masjid
untuk sholat dhuha. Saya dan rekan-rekan sebelum meninggalkan penginapan SD,
kami disuruh bersih-bersih tempat dan lingkungan. Sementara putri kegiatan
srikandi dibalai desa.
Setelah pukul 9.00 kami menuju kebalai desa
mengikuti kegiatan selanjutnya dan acaranya yaitu praktek lapangan observasi
dan pembagian kelompok berdasarkan tema”kerumah masyarakat saya mendapatkan
kelompok 8, tema pertanian, ada 4 atau 5 tema yang disebar selain itu pula ada
tema yang sama untuk dua kelompok. Masing-masing kelompok diberi waktu 1 jam
untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya.
Saya diberikan amanah untuk memimpin grup itu,
sebelum melakukan surve saya berdiskusi kecil dan melakukan strategi, kenalan
dan lain-lain. Untuk memulainya serta tidak lupa doa.
Alhamdulillah orang pertama yang kami, ajak
bercakap-cakap menolak. Sungguh mengecewakan akhirnya kami memutuskan memecah
menjadi 3 grup.
Kami berpencar masing-masing kelompok kecil terdiri
4 orang. Saya, wahyu, regina, satu lagi saya lupa. Kami mulai dirumah pertama.
Ibu Mulyani, kami tanya kebiasaan tanam apa saja, kebetulan Ibu itu juga pelaku
petani yang menanam tanaman, contohnya sawi harganya Rp. 10.000,-
“Sekarang harga semakin mahal, ya Bu?” tanya saya
“Iya mas, saya sih ikut saja” jawab Ibu.
“Lalu, bagaimana dengan kenaikan BBM, Ibu?
“Sama saja mas, BBM naik harga dinaikkan gitu aja
mas?” terang Ibu.
Setelah beberapa lama disana. Kami mohon izin pamit,
meluncur ke-2, kami mendatangi rumah seorang nenek, yang mungkin nenek masih
bekerja jadi sulit untuk kami ajak bicara.
Selanjutnya orang ketiga, seorang pemuda bernama
Paimen,
“Assalamu’alaikum, mas?” tanya saya
“Wa’alaikum salam...” jawab Mas Paimen singkat
“Lagi, ngapain mas?” tanya saya memulai pembicaraan
“Ni, lagi memasukkan dan memilah bibit lombok yang
sudah jadi?” terang mas Paimen
“Sudah lama mas, melakukan kegiatan ini?” lanjut
saya
“Awit, cilik.......... yo nggo kesibukan wae
daripada nganggur.” Terang mas Paimen dengan logat Jawanya.
“Ya, betul mas keren, hehe....” sedikit memuji
“Oya mas Paimen, disini itu banyak sekali
petani-petani dan penjual bibit, lalu cara mas bersaing bagaimana?” tanya saya
lebih serius
“Kalau disini sih, tidak bersaing. Semua itu saling
kerjasama membantu, kalau misal ada yang pesen agak banyak 100 gitu, saya punya
berapa, jika kurang, saya ketempat lain untuk memenuhi, pesanan itu. Dan juga
sebaliknya! Terang Mas Paimen
“Kalau boleh tahu umurnya berapa mas? Sepertinya
masih muda” tanya saya, basa-basi
“15 tahun ..............:-)” jawab mas Paimen sambil
tertawa.
“Weih, tuaan saya ya, saya sudah 18 tahun?” melihat
diri
Sebenarnya, masih banyak lagi, wawancara kami dengan
masyarakat sekitar, namun inti yang kita kelompak ambil bahwa dalam pertanian
itu dibagi menjadi tiga bagian-Pembibitan, Pelaku (Petani), dan Pengepul. Jadi
semua ini, saling kerjasama, dalam pembagian rezeki, ada juga mendapat hasil
kemudian dibagi untuk beli sapi sebagai investasi saat kurban dan kebutuhan
sehari-hari.
Menurut sudut pandang kami, penerapan ekonomi islam
sangatlah dibutuhkan terutama sektor distribusi dan peran Bank Syariah dalam
meninjau hasil dari persamaan. Kadang pula terjadi syarat transaksi yang salah.
Seperti bibit yang disampaikan unggul. Namun belum jelas karena hasilnya bisa
mati atau subur. Oleh karena itu, perlunya penyuluhan dari pihak ekonomi islam
dalam membantu masyarakat di sekitar Ngargoyoso Karanganyar.
Setelah, melakukan surve kami kembali menuju ke B
alai Desa untuk melanjutkan acara. Acaranya yaitu diskusi. Terjadi sedikit
debat antara dua kelompok yang sama tema termasuk kelompok saya, yang tidak
setuju karena BBM, dan kebijakan pemerintah menjadi permasalahan masyarakat
sekitar tidak bisa maju dalam sektor pertanian.
Karena, apa sedikit-sedikit kita salahkan pemerintah
itu apakah bijak? Selain itu pula kami, juga melakukan surve realitas
masyarakat sini, tidak ambil pusing untuk masalah BBM, kemudian setelah itu
terjadi sedikit debat. Kami mereda ketika Azan Zuhur berkumandang sehingga
dilanjutkan sholat Zuhur berjama’ah.
Lanjut, sehabis sholat acara dilanjutkan makan siang
di penginapan, setelah itu kembali ke Balai Desa melanjutkan Acara diskusi.
Mulai diskusi yang awal terjadi debat tadi, selanjutnya hampir tidak ada debat
dan kedua belah kelompok setuju dengan pernyataan lapangan. Saya juga sedikti
angkat bicara soal utang-piutang. Masyarakat butuh uang kalau kepepet pun walau
pakai uang (Riba) tetap dijalani. Wadah
BMT atau Bank Syariah dalam terjun bagi masyarakat. Selain itu pula perlunya
pihak BMT atau Bank Syariah dalam menjelaskan utang-piutang untuk apa, jika
usaha perlunya pantauan dan arahan secara periodik agar usaha tersebut bisa
stabil bahkan maju.
Usai kegiatan tersebut, acara sebelum penutup diise
dengan sesi pesan dan kritik untuk panitia. Sebelum acara itu saya masih ingat
ketika sebelum timbulnya acara konflik disana.
Ketika makan siang, saya diminta oleh mas Sholikin
selaku SC dalam FRESH meminta saya untuk
memberikan kritik sebanyak-banyaknya.
Lalu saya pun, menyanggupinya. Lalu saya angkat
bicara. Usai kritik tersebut mulailah konflik
dari SC menyambah panitia dan peserta tentang kerjanya yang tidak becus.
Serta mengenai perjanjian yang telah disepakati
seperti hafalan surah2/278-279, mengaji min 10 lembar. Sebenarnya, saat konflik
tersebut, saya tidak ingin agkat bicara, untuk menyampaikan peserta layak dilantik.
Namun, karena terpaksa akhirnya saya terpaksa dengan nada orasi menyampaikan
pendapat saya.
“Ya, mengenai permasalahan ini memang kita tidak
bisa memberikan yang terbaik. Kita menjalankan kegiatan sesuai aturan main
panitia. Namun jadi kita ingin maju panitia itu sekedar membantu dan kita
memberi maksimal. Kemudian kita layak dilantik alhamdulillah saya melihat
kekompakan yang luarbiasa dari laki-laki. Proklamasi 45 terjadi, bukan 1 orang
saja. Namun semua. Kita harus bersatu seperti lidi. Satu mudah dipatahkan. Kita
bersatu sulit untuk digoyahkan Ekonom Robbani”Bisa!!!
Usai itu, alhamdulillah, semua panitia, SC, presiden
BEM FEBI saling bersalaman berma’af-ma’afan, dan Alhamdulillah kami peserta
dilantik.......Hore.......
Setelah sesi pelantikan, dibacakan peseta terbaik
putra-putri. Alhamdulillah, saya bisa tampil jadi peserta putra terbaik. Dari
prestasi itu saya harus lebih giat memanfaatkan waktu dengan maksimal.
Dan bisa bersaing dengan yang lain. Berprestasi
demi, sebuah cita-cita. “Ilmuwan Muslim”. Allahu Akbar.
Dan untuk yang putri juga dari kelas yang sama.
Alhamdulillah juga.
Sebenarnya yang terpenting bukan, prestasi
penghargaan. Namun bagaimana usaha kita berproses mencapai itu semua.
Usai, kegiatan itu kami sholat ashar. Kemudian
bekemas pulang.
That’s All.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar