Total Tayangan Halaman

Senin, 05 Januari 2015

Training Shariah Ekonomi dari FRESH tanggal 23 Desember 2014


Training Shariah Ekonomi dari FRESH
23 Desember 2014

Tanggal 19 Desember 2014, permulaan awal dibukanya training ekonomi syariah (FRESH), sudah lama saya menunggu training ini akhirnya tiba juga, sebuah perkumpulan mahasiswa yang peduli tentang ekonomi Islam, ingin tegaknya sistem ekonomi Islam di Nusantara. Melalui berbagai kerjasama, akhirnya di IAIN SURAKARTA tahun 2004 muncullah FRESH. Saya menyadari bahwa ekonomi Islam memang belum dimengerti dan diterapkan di Indonesia ini. Jika saya melihat permasalahan ekonomi dari kapitalisme, sosialisme, dan Islam. Yang paling cocok sistem Ekonomi Islam. Namun realita di Indonesia banyak sekali bank konvensional daripada bank syariah. Di Islam sendiri mengajarkan kepada kita semua tentang keadilan, nah inilah alasan saya masuk FRESH salah satunya.
Pembukaan awal diisi sambutan ketua panitia, presiden FRESH, dan wakil dekan III sebagai staf bagaian kemahasiswaan, “ dengan ucapan Basmalah, dengan ini training ekonomi syariah di ngargoyoso, karanganyar selama tiga hari dibuka!!!”
Sontak saya dan rekan-rekan yang berjumlah kurang lebih 108 orang bertepuk tangan riang mendengar dibukanya training ini, harapan saya bisa terus menjadi bagian orang yang peduli tentang ekonomi Islam, Saya pun merasa tertantang dan bersemangat dengan jumlah kurang lebih 108 orang ini akan terjadi persaingan dikarenakan saya melihat banyak rekan-rekan yang memiliki potensi dan diapun pantas mengikuti FRESH sebagai pilihannya. Setelah, acara open ceremony, terjadi perjanjian kesepakatan yang dibacakan oleh MC, dan sontak saya kaget, nama saya dipanggil untuk mengisi tanda tangan dilembar perjanjian tersebut.
“Dek, tanda tangannya yang lama ya....” sahut dari salah satu panitia yang sedang mengambil foto.
“Yaa, mbak.......” jawab saya, betul saya lamakan tanda tangannya malah selesai itu, panitia berkata,” tanda tangan kok, lama banget, hehe..........”
Saya hanya bisa tersenyum kecut, mendengar perkataan salah satu panitia tadi.
Lalu, acara pun dilanjutkan dengan sholat Ashar terlebih dahulu, saya pun mengisi kesempatan tersebut dengan mengobrol. Berbincang dengan rekan-rekan yang hebat-hebat menurut saya.
“Assalamu’alaikum..............” sahut saya
“Wa’alaikum salam............” jawab rekan saya
“Gimana kabarnya mas, ........” lanjut saya
“Alhamdulillah ...........” jawab rekan saya
“monggo, sholat dulu bareng” ajak saya
“oke.......” jawab rekan saya dengan semangat
Seusai sholat Ashar, kami pun bergegas untuk kembali ke gedung graha tempat pembukaan training.
Acaranya setelah itu, adalah sarasehan bersama alumni FRESH. Disana terdapat 5 orang narasumber alumni FRESH yang menurut saya luarbiasa keren.ada yang jadi dosen, pernah jadi presiden IAIN SURAKARTA, Ketua Organisasi luar kampus yang pernah menjadisalah satu peserta terbaik set 2, ada juga juara-juara kompetisi tingkat Jateng-maupun Nasional. Sungguh Luarbiasa.
Kesempatan yang sayang untuk dilepaskan. Kalau saya ditanya,” Siapa yang paling kamu senangi dari pembicara-pembicara tadi?”
Saya pun tidak sungkan menjawab semua, telah banyak usaha yang dikorbankan Alumni untuk terus berdirinya organisasi FRESH ini dari biaya sendiri dari anggota sampai alhamdulillah bisa dibiayai oleh fakultaas. Namun yang perlu digaris bawahi pesan-pesan dari alumni, “bahwa terus berjuanglah demi tegaknya ekonomi Islam. Dengan mempunyai ambisi, kemudian terus bergeraklah sampai sukses, lelah rasanya mengejar kita.”
Saat terakhir, sesi tanya jawab saya memberanikan diri untuk mengangkat tangan untuk tanda saya ingin bertanya, alhamdulillah saya dipersilahkan moderator untuk bertanya yang namanya masih saya ingat yaitu Mr. Sholikin, dan saya bertanya,” dengan awalan salam dan sedikit pujian, sebelum bertanya apakah saya boleh bersalaman dengan pembicara?” tanya saya kepada moderator
Oh.............. Silahkan ! jawab moderator
Mendengar kata silahkan saya bergegas menghampiri dan maju keatas panggung untuk bersalaman dengan pembicara. Alangkah kagetnya saya tidak hanya salam yang diulurkan dari pembicara, namun pelukan tanda persahabatan yang diberikan kepada saya. “sungguh Amazing” pengalaman terkesan saya pertama kali ini. Dan pertanyaan saya adalah,”Bagaimana cara kita bisa istiqomah di FRESH ini, karena saya tahu, dan yakin rekan-rekan yang ada disini termasuk saya menginginkan ilmu dan pengalaman sehingga kami bisa istiqomah disini,. Mengingat wahyu istiqomah kepada Rosullah SAW. Respon Rosulllah SAW rambutnya menjadi beruban karena wahyu yang berat ini?
Cukup Panjang yaa, hehe...........
Jawaban dari pembicara yang saya rangkum seperti ini di FRESH dan FOSSEI terdapat slogan yaitu merajut ukuwah, dalam dakwah, bernuansa ilmiah. Dan perlunya kita faham apa yang akan kita lakukan dengan organisasi, sehingga kita punya visi dan misi untuk organisasi tersebut. Dan terakhir teruslah bergerak meraih kesuksesan jangan berhenti sebelum kamu sukses. Beri tepuk tangan dong,, hehee kereen, sepakat ?
Kalau dipikir-pikir betul juga kita harus bergerak bukan hanya cari kebahagiaan didunia namun juga akhirat dan juga bagaimana kita peduli dengan sesama. Right?
Oh yaa, ada jargon loo dari FRESH yaitu “EKONOM ROBBANI” jawabannya BISA!!!, “FOSSEI” jawabnya EKONOM ROBBANI. Pasti temen-temen bertanya-tanya apa itu FOSSEI, Right? Oke nanti saya kasih tahu, tapi lanjut dulu yaa.
Setelah sesi tanya jawab, selesai. Kami peserta diminta mempersiapkan resitasi yang dibawa untuk training di ngargoyoso Karanganyar, seperti: Al-Qur’an, Alat Tulis, Al-Ma;surat, matol/payung, peralatan makan dan mandi, selimut, jaket, jas Almamater, Sepatu, dll. Dan kami diminta untuk kumpul jam setengah 7, jam 7 berangkat... bagi perempuan sama ditambah mencari informasi mengenai srikandi FOSSEI??? Bertanya-tanya dalam hati Apa itu? Itu Apa? Nanti cari ahh. Kataku dalam hati.
Seusai kegiatan itu, peserta dipersilahkan untuk pulang, saya pun bergegas untuk membenahi dan berkemas untuk pulang, kebetulan waktu itu hujan turun, sehingga memaksa saya untuk berhati-hati karena saya bawa laptop, dan banyak jalan-jalan yang berlubang. So be carefully!
Sesampai dirumah, saya mandi, dan makan kemudian menceritakan semua kejadian kepada keluarga, saya senang melihat Abi, Umi, Kakak tertawa dan kaget melihat ulah saya selama sehari ini.
Kemudian saya pun bergegas pergi ke masjid melaksanakan sholat Maghrib. Kemudian sedikit membaca Al-Qur’an, Hafalan, dan Al-Ma’surat, lanjut, saya sholat Isya’ dan Hajat selanjutnya. Saya membereskan perlengkapan dan resitasi yang akan saya bawa selama training di Ngargoyoso Karanganyar.
Setelah itu gelap...!!! (maksudnya tertidur) pagi harinya dengan niat menuntut ilmu dan mencari ridho Allah saya bergegas menuju IAIN SURAKARTA untuk mengikuti kegiatan training dari FRESH, namun ketika perjalanan saya lupa bawa obat, oh ya ketika itu sebenarnya saya masih belum fit betul. Namun, saya memutuskan tetap jalan dan akhirnya sampai juga di lokasi.
Sedikit mengurus izin untuk meninggalkan kelas dan menitipkan tugas kepada teman. Pukul 08.30 WIB. Kami pun baru berangkat sedikit timbul rasa kesal karena budaya molor masih saja diterapkan dikampus ini.
Perjalanan menuju Karanganyar, saya isi dengan membaca buku yang berjudul “Writing dengan Bahasa Inggris” dan sedikit berbincang-bincang dengan rekan-rekan seperjuangan.setelah menunggu hampir 1 jam lebih, kami pun mulai merasakan hawa dingin yang diberikan di daerah Karanganyar desa Ngargoyoso teman-teman yang sebelumnya ada yang tertidur, dan juga pula sibuk sendiri dengan gadgetnya . semua mata tersorot pada indahnya pemandangan desa Ngargoyoso ini. SubhanAllah.
Akhirnya, kami pun sampai lokasi yang dituju. Pukul 10.30 WIB. Kemudian saya melihat ponsel mungil di saku kantong saya, terdapat sms.
“Dik, kata Abi, Umi suruh beli sandal jepit soalnya musim hujan.” From Mbak Rosita (kakak saya).
Melihat sms itu saya pun bergegas mencari penjual sandal jepit, beberapa saat mencari, muncul sebuah mobil bak mungil dengan perabotan rumah tangga yang dijualnya. Saya berpikir mungkin dia jual. Kemudian saya berteriak sedikit keras.
“Jual Sandal Jepit, Pak ?” tanya saya
Si sopir bak berhenti dan melihat sumber suara. Kemudian saya pun mengulangi pertanyaan yang sama.
“Ada Sandal, Pak?” tanya saya kembali
“Ada mas!!!......” jawab penjual sopir bak.
Dalam hati saya, senang, mendengar jawaban tersebut. Segera saya pun menghampiri mobil bak mungil tadi.
Setelah sedikit transaksi dan cocok, saya tanya,”Berapa mas harganya ?”
“Rp. 4.000,- mas” jawab pejual itu
Tanpa tawar saya, langsung mengambil uang Rp. 50.000,- dari dompet saya, dan saya berikan kepada penjual tersebut.
Setelah mendapatkan sandal dan tentunya uang kembalian saya kembali bergabung dengan rekan-rekan.
“Gimana sudah dapat sandalnya?” suara muncul dari samping, salah satu teman saya yang bernama Zaqi
“Sudah, mas” Jawab saya
“Harganya Rp. 4.000,- mahal ndak ya mas ? lanjut saya mengajukan diskusi dengan rekan saya
“Ya murah sih, ditempat saya kemarin berapa ya?” jawab rekan saya
Sambil berpikir-pikir yang tak kunjung ketemu, ya sudahlah. Yang penting sudah dapat sandal. Persoalan mahal atau murah serahkan saja sama yang diatas. Hehe..........
Betul, yang disampaikan keluarga saya, setelah kami kesalah satu ruang untuk menginap hujan pun turun deras. Tanda-tanda baik hehe. Alhamdulillah saya sudah punya sandal.
Dan waktu sholat zuhur sebentar lagi tiba. Saya dan beberapa rekan-rekan  peserta pergi ke masjid untuk sholat zuhur. Ternyata sampai disana masih sepi masjidnya setelah ambil air wudhu yang dingin ditambah musim hujan, berrr......
Saya pun tergerak untuk melantunkan suara Azan Zuhur. Kemudian setelah itu kami sholat bersama.
Jam 13.00 WIB. Kami menuju gedung serbaguna balai desa Ngargoyoso. Kami mengikuti acara yang telah diset panitia. Sesampai disana saya dan beberapa rekan saya disuguhkan makan siang yang sederhana, yang alhamdulillah bisa sedikit menganjal lapar diperut. Hujan pun masih enggan berhenti serasa betah dan nyaman menurunkan air dari langit.
Menginjak acara, pemateri 1. Mengalami masalah sehingga terlihat panitia mengisi acara-acara dengan kurang baik, mengajak tertawa dan sedikit mengajar rekan-rekan peserta aktif menyampaikan argumennya. Saya pun tergerak juga ikut berperan aktif dalam penyampaian argumen tersebut. Dan Alhamdulillah ada hadiahnya nasi bungkus lagi. Hehe..... kenyang betul.
Akhirnya waktu yang ditunggupun tiba. Moderator dari presiden BEM FEBI dengan pembicara dosen dari IAIN juga membicarakan tentang”Urgen Dakwah Ekonomi Islam”.
Alhamdulillah saya juga sedikit aktif kerika moderator melontarkan pendapat dari peserta tentang pendapatnya tentang urgen ekonomi islam, Dakwah dapat hadiah lagi snack hehe...... materi pun dibuka dengan sedikit pertanyaan dan pengetahuan dari materi yang disampaikan pembicara. Inti dari yang disampaikan perlunya pemahaman dasar tentang ekonomi Islam. Dan permasalahan SDM yang perlu. Kemudian yang menarik adalah syarat transaksi ekonomi Islam yang mengajarkan kejalasan Ijab kabul dan Akad. Himbauan dari pemateri yaitu kita yang memiliki rekening di Bank Konvensional rekeningnya ditutup ganti dengan Bank Syariah. Karena RIBA bahayanya yang luar biasa. 36 kali zina tidak cukup untuk dosa riba karean merupakan harta haram dari penipuan yang masuk kedalam tubuh.
Kemudian sholat Ashar. Kami melanjutkan kegiatan tersebut dibalai desa pada gedung serbaguna. Kemudian, sholat Maghrib. Kemudian kembali kepenginapan membaca Al-Qur’an bersama-sama. Kami kebanyakan tidak mandi, hehe. Dingin abis..
Selanjutnya, kami makan malam dengan sayur sup, tahu dan rambak. Yang serasa nikmat dengan makan bersama-sama. Selanjutnya. Kami pergi melaksanakan sholat isya’, pemateri selajutnyua yaitu penerangan tentang FOSSEI, yaitu “Forum Silaturrohmi Studi Ekonomi Islam” yang ada di Indonesia bahwa di sampaikan FOSSEI terdiri dari KSEI yaitu Kelompok Studi Ekonomi Islam yang ada di belahan daerah universal termasuk FRESH.
Malam semakin larut, jam Arlogi menunjukkan pukul 22.00 WIB. Kami disuruh untuk beristirahat dan jam 03.00 WIB, bangun tahajud.
Kami bergegas untuk tidur. Semua kebanyakan dari peserta kedinginan dengan suhu yang ekstrim tersebut. Sampai-sampai saya pun jam 12.00 terbangun dan melihat teman saya tubuhnya bergetar karean kedinginan.
Pukul 3.00 pagi ada salah satu panitia yang masuk ke penginapan kami, peserta. Dan membangunkan kami untuk sholat tahajud.
Kami pun dengan semangat yang bercampur lesu pergi ke masjid melaksanakan tahajud. Saya alhamdullillah bisa 11 rekaat tahajudnya. Dan sedikit membaca tadarus Al-Qur’an. Beberapa saat kemudian Azan Subuh berkumandang tanda kami akan melaksanakan sholat subuh.
Setelah sholat. Kami bersama berkumpul untuk mengaji Al-Ma’surat, Dzikir dan Tadarus Qur’an. Usai itu salah satu panitia mengatakan,” Acara selanjutnya adalah tausiyah kultum, mungkin ada yang mau kultum?” tanya dari salah satu panitia yang kemudian pandangannya mengarah kesaya.
Tanpa pikir panjang, persiapan boro-boro saya mengangkat tangan, kemudian saya memberanikan diri untuk menyampaikan tausiyah, tentang ekonomi Robbani Islam. Alhamduilillah lancar, walaupun ada sedikit/ banyak kesalahan. Prinsip saya yang penting menyampaikan apa yang ingin disampaikan walaupun satu ayat sangat berarti, satu motiivasi sangat berarti untuk ilmu yang bermanfaat, dan shadaqoh jariyah.
Usai kultum kami diperintah bergegas mengganti baju olah raga untuk olah raga. Stretching, dan jalan-jalan. Ke air terjun Jumog. Namun karena terlalu jauh kami tidak sampai kesana. Dan putuskan pulang, namun saya, Zaqi, dan sedikit rekan saya melanjutkan perjalanan itu. Sampai akhir. Walaupun akhirnya balik namun ada sedikit kemauan untuk lebih dekat dengan Air terjun tersebut. Kemudian kami pulang ke asrama. Penginapan.
Saya awal memutuskan untuk mandi. Wau Amazing mandi air es, serasa wow berr... usai itu saya makan pagi. Kemudian pergi ke masjid untuk sholat dhuha. Saya dan rekan-rekan sebelum meninggalkan penginapan SD, kami disuruh bersih-bersih tempat dan lingkungan. Sementara putri kegiatan srikandi dibalai desa.
Setelah pukul 9.00 kami menuju kebalai desa mengikuti kegiatan selanjutnya dan acaranya yaitu praktek lapangan observasi dan pembagian kelompok berdasarkan tema”kerumah masyarakat saya mendapatkan kelompok 8, tema pertanian, ada 4 atau 5 tema yang disebar selain itu pula ada tema yang sama untuk dua kelompok. Masing-masing kelompok diberi waktu 1 jam untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya.
Saya diberikan amanah untuk memimpin grup itu, sebelum melakukan surve saya berdiskusi kecil dan melakukan strategi, kenalan dan lain-lain. Untuk memulainya serta tidak lupa doa.
Alhamdulillah orang pertama yang kami, ajak bercakap-cakap menolak. Sungguh mengecewakan akhirnya kami memutuskan memecah menjadi 3 grup.
Kami berpencar masing-masing kelompok kecil terdiri 4 orang. Saya, wahyu, regina, satu lagi saya lupa. Kami mulai dirumah pertama. Ibu Mulyani, kami tanya kebiasaan tanam apa saja, kebetulan Ibu itu juga pelaku petani yang menanam tanaman, contohnya sawi harganya Rp. 10.000,-
“Sekarang harga semakin mahal, ya Bu?” tanya saya
“Iya mas, saya sih ikut saja” jawab Ibu.
“Lalu, bagaimana dengan kenaikan BBM, Ibu?
“Sama saja mas, BBM naik harga dinaikkan gitu aja mas?” terang Ibu.
Setelah beberapa lama disana. Kami mohon izin pamit, meluncur ke-2, kami mendatangi rumah seorang nenek, yang mungkin nenek masih bekerja jadi sulit untuk kami ajak bicara.
Selanjutnya orang ketiga, seorang pemuda bernama Paimen,
“Assalamu’alaikum, mas?” tanya saya
“Wa’alaikum salam...” jawab Mas Paimen singkat
“Lagi, ngapain mas?” tanya saya memulai pembicaraan
“Ni, lagi memasukkan dan memilah bibit lombok yang sudah jadi?” terang mas Paimen
“Sudah lama mas, melakukan kegiatan ini?” lanjut saya
“Awit, cilik.......... yo nggo kesibukan wae daripada nganggur.” Terang mas Paimen dengan logat Jawanya.
“Ya, betul mas keren, hehe....” sedikit memuji
“Oya mas Paimen, disini itu banyak sekali petani-petani dan penjual bibit, lalu cara mas bersaing bagaimana?” tanya saya lebih serius
“Kalau disini sih, tidak bersaing. Semua itu saling kerjasama membantu, kalau misal ada yang pesen agak banyak 100 gitu, saya punya berapa, jika kurang, saya ketempat lain untuk memenuhi, pesanan itu. Dan juga sebaliknya! Terang Mas Paimen
“Kalau boleh tahu umurnya berapa mas? Sepertinya masih muda” tanya saya, basa-basi
“15 tahun ..............:-)” jawab mas Paimen sambil tertawa.
“Weih, tuaan saya ya, saya sudah 18 tahun?” melihat diri
Sebenarnya, masih banyak lagi, wawancara kami dengan masyarakat sekitar, namun inti yang kita kelompak ambil bahwa dalam pertanian itu dibagi menjadi tiga bagian-Pembibitan, Pelaku (Petani), dan Pengepul. Jadi semua ini, saling kerjasama, dalam pembagian rezeki, ada juga mendapat hasil kemudian dibagi untuk beli sapi sebagai investasi saat kurban dan kebutuhan sehari-hari.
Menurut sudut pandang kami, penerapan ekonomi islam sangatlah dibutuhkan terutama sektor distribusi dan peran Bank Syariah dalam meninjau hasil dari persamaan. Kadang pula terjadi syarat transaksi yang salah. Seperti bibit yang disampaikan unggul. Namun belum jelas karena hasilnya bisa mati atau subur. Oleh karena itu, perlunya penyuluhan dari pihak ekonomi islam dalam membantu masyarakat di sekitar Ngargoyoso Karanganyar.
Setelah, melakukan surve kami kembali menuju ke B alai Desa untuk melanjutkan acara. Acaranya yaitu diskusi. Terjadi sedikit debat antara dua kelompok yang sama tema termasuk kelompok saya, yang tidak setuju karena BBM, dan kebijakan pemerintah menjadi permasalahan masyarakat sekitar tidak bisa maju dalam sektor pertanian.
Karena, apa sedikit-sedikit kita salahkan pemerintah itu apakah bijak? Selain itu pula kami, juga melakukan surve realitas masyarakat sini, tidak ambil pusing untuk masalah BBM, kemudian setelah itu terjadi sedikit debat. Kami mereda ketika Azan Zuhur berkumandang sehingga dilanjutkan sholat Zuhur berjama’ah.
Lanjut, sehabis sholat acara dilanjutkan makan siang di penginapan, setelah itu kembali ke Balai Desa melanjutkan Acara diskusi. Mulai diskusi yang awal terjadi debat tadi, selanjutnya hampir tidak ada debat dan kedua belah kelompok setuju dengan pernyataan lapangan. Saya juga sedikti angkat bicara soal utang-piutang. Masyarakat butuh uang kalau kepepet pun walau pakai uang (Riba) tetap dijalani.  Wadah BMT atau Bank Syariah dalam terjun bagi masyarakat. Selain itu pula perlunya pihak BMT atau Bank Syariah dalam menjelaskan utang-piutang untuk apa, jika usaha perlunya pantauan dan arahan secara periodik agar usaha tersebut bisa stabil bahkan maju.
Usai kegiatan tersebut, acara sebelum penutup diise dengan sesi pesan dan kritik untuk panitia. Sebelum acara itu saya masih ingat ketika sebelum timbulnya acara konflik disana.
Ketika makan siang, saya diminta oleh mas Sholikin selaku SC dalam FRESH meminta  saya untuk memberikan kritik sebanyak-banyaknya.
Lalu saya pun, menyanggupinya. Lalu saya angkat bicara. Usai kritik tersebut mulailah konflik  dari SC menyambah panitia dan peserta tentang kerjanya yang tidak becus.
Serta mengenai perjanjian yang telah disepakati seperti hafalan surah2/278-279, mengaji min 10 lembar. Sebenarnya, saat konflik tersebut, saya tidak ingin agkat bicara, untuk menyampaikan peserta layak dilantik. Namun, karena terpaksa akhirnya saya terpaksa dengan nada orasi menyampaikan pendapat saya.
“Ya, mengenai permasalahan ini memang kita tidak bisa memberikan yang terbaik. Kita menjalankan kegiatan sesuai aturan main panitia. Namun jadi kita ingin maju panitia itu sekedar membantu dan kita memberi maksimal. Kemudian kita layak dilantik alhamdulillah saya melihat kekompakan yang luarbiasa dari laki-laki. Proklamasi 45 terjadi, bukan 1 orang saja. Namun semua. Kita harus bersatu seperti lidi. Satu mudah dipatahkan. Kita bersatu sulit untuk digoyahkan Ekonom Robbani”Bisa!!!
Usai itu, alhamdulillah, semua panitia, SC, presiden BEM FEBI saling bersalaman berma’af-ma’afan, dan Alhamdulillah kami peserta dilantik.......Hore.......
Setelah sesi pelantikan, dibacakan peseta terbaik putra-putri. Alhamdulillah, saya bisa tampil jadi peserta putra terbaik. Dari prestasi itu saya harus lebih giat memanfaatkan waktu dengan maksimal.
Dan bisa bersaing dengan yang lain. Berprestasi demi, sebuah cita-cita. “Ilmuwan Muslim”. Allahu Akbar.
Dan untuk yang putri juga dari kelas yang sama. Alhamdulillah juga.
Sebenarnya yang terpenting bukan, prestasi penghargaan. Namun bagaimana usaha kita berproses mencapai itu semua.
Usai, kegiatan itu kami sholat ashar. Kemudian bekemas pulang.
That’s All.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar