Total Tayangan Halaman

Selasa, 21 Oktober 2014

Cerpen "Sepucuk Surat Untukmu Gaza"


“Sepucuk Surat Untukmu Gaza”
               
                Mentari bersinar dengan indahnya, mengitari khatulistiwa nan rupawan. Langit dan tumbuhan hijau serasa enggan mengusir sorotan mata yang kian lama semakin di cinta. Betapa besar kuasa Allah dengan indah nya alam ini, sehingga kita manusia diberikan kesempatan untuk bisa merasakan dan sebagai saksi hidup kuasa Allah SWT.
                Hidup ini kadang tidak bisa ditebak, karena hidup ini merupakan rahasia ilahi robbi. Bisa jadi apa yang kita sukai malah akan menjadi buruk di masa depan, bisa jadi pula apa yang kita benci justru menjadi tonggak masa depan yang lebih baik.
                Katanya hidup itu bebas. Namun, masih banyak saudara-saudara kita yang terkekang diluar sana. Katanya hidup ini menjunjung tinggi hak kemanusiaan. Namun, nyatanya banyak orang yang dengan teganya membunuh nyawa manusia yang tidak bersalah. Katanya hidup cinta damai. Namun,  masih ada perpecahan dan peperangan yang banyak merugikan. Sadarkah kita ?
                Palestina merupakan salah satu negara yang merasakan ini. Hidup terasa terkekang penuh rasa takut, khawatir, dan tidak bebas. Rakyat-rakyat palestina yang menjadi korban karena, kekejaman kaum zionis israel.
                Sebenarnya, apa tujuan israel untuk menyerang palestina ? tiadakah ia hati sehingga dengan teganya menghalalkan segala cara untuk mewujudkan keinginannya. Sudah lama sekali israel itu menyerang negeri Palestina. Mengapa tidak ada negara yang peduli untuk mendamaikan konflik ini. Apa yang ditakutkan sebenarnya oleh negara lain terhadap israel.
                Berbagai pertanyaan dihati saya kian banyak, yahudi dan pembunuhan kian meraja lela tak ada yang bisa saya lakukan kecuali memohon kepada sang pencipta agar perdamaian segera dilakukan. dan rakyat disana tidak menjadi korban kembali. Sungguh kasihan mereka kehilangan teman, saudara, keluarga, yang dicintainya. Tidak adakah keadilan. Sehingga mereka tidak merasakan senyuman, kebahagiaan, dan kebersamaan. Yang mereka rasakan ketakutan, ketakutan, dan ketakutan.  Ketika agresi israel terjadi di sana sini terjadi pengeboman yang meluluh lantahkan bangunan-bangunan dan jiwa-jiwa yang tidak berdosa. Tangis pedihnya air mata tak lantas mengurungkan agresi tersebut kini habislah semua. Namun, janganlah engkau putus asa wahai saudaraku rakyat palestina. Percayalah kita masih punya Allah, Tuhan yang menguasai jagad raya ini. Ingatlah janji-janji Allah. Sesungguhnya Allah itu tidak akan ingkar janji. Jadilah pribadi yang tegar saudaraku, milikilah jiwa ksatria dalam dadamu. Semangatlah, sesungguhnya sesudah kesulitan pasti ada kemudahan, pasti ada saat dimana kita umat muslim bisa menunjukkan sesuatu kepada dunia.
                Ku tuliskan sepucuk surat untukmu rakyat gaza palestina walaupun kita jauh namun sebenarnya kita ini dekat, karena kita memiliki persaudaraan sesama muslim. Saya bisa merasakan kesedihanmu kini, namun aku adalah manusia biasa yang hanya lantunan doa ku kirimkan kepadamu. Kalau bisa tubuh ini berjuang untukmu akan ku lakukan. Namun aku tak ingin hanya mengandalkan otot saja dalam membelamu. Ribuan umat muslim pun turut berduka dan berusaha untuk kebebasanmu wahai rakyat gaza. Percayalah. Jangan kau putus asa dari rahmat Allah, ingatlah bahwa sebenarnya kehidupan ialah setelah kita didunia ini.
                Wahai rakya gaza, pernahkah kau memimpikan kejayaan dan kesejahteraan akan datang, yakinlah!, yakinlah!,yakinlah! Pasti kamu dapatkan, tak masalah jikalau memang didunia ini engkau tidak mendapatkannya. Pasti akan engkau dapatkan disurga nanti.
                Seandainya saja, saya seorang presiden. Saya akan membeli pulau untuk saya berikan kepada israel, agar mereka tidak mengusik dan mengganggu kehidupanmu lagi.
                Sepucuk surat ini memang begitu sederhana, namun kutuliskan ini sebagai tanda cintaku terhadap saudaraku. Keindahan Islam, kejayaan Islam yang dulu hampir mendominasi dunia menguasai 2 per 3 dunia pada masa khalifah Umar bin Khottab R.A dan Usman bin Affan R.A , kini tinggal sejarah karena kemerosotan kualitas keimanan kita, sebagai umat muslim. Namun, setelah kita jatuh apakah kita tidak ingin bangkit dari keterpurukan ini, membiarkan saudara kita rela berjuang sendiri dan mengakhirinya dengan kematian. Masih  ada kesempatan agar kita umat muslim tidak ditindas seperti ini. Yaa, dengan kita bersatu, umat muslim adalah satu Tuhan, dan satu Rosul. Allah SWT dan kekasihnya Nabi Muhammad SAW.
                Sepecuk serat ini bukan hanya untuk rakya gaza saja. Namun, kepada para pembacasekalian. Kalau kita masih ada keimanan dan rasa kepedulian yang tinggi, marilah kita bersatu. Masih ingatkah kita, ketika bangsa Indonesia yang besar ini selama berabad-abad dijajah, melawan selalu gagal. Karena, mereka dahulu hanya mempertahankan daerahnya saja, bukan negeri ini.  Sehingga beribu-ribu kali mencoba pun kekalahan yang didapatkan. Namun, ketika rakyat Indonesia bersatu berjuang demi kemerdekaan, kebebasan tanpa penindasan. Bangsa Indonesia mampu mengalahkan bangsa lain yang notabene lebih maju, lebih dari segala-segala aspek. Semua berawal dari ketidakmungkinan. Seperti lahirnya manusia, lahirnya jagad raya ini, siapa bisa menebak ini bisa terjadi. Memang tak dapat dipungkiri kini bangsa Indonesia serasa kehilangan kembali lambangnya. Namun, ini semua bisa menjadi contoh kebangkitan bagi kita umat muslim.
                Kita bisa mengibaratkan Palestina gaza itu satu lidi, maka akan mudah untuk dipatahkan bahkan dihancurkan. Namun, beda cerita ketika umat muslim yang ada di seluruh dunia entah dari suku, marga, bangsa, dan negara kelahiran yang berbeda. Para Ilmuwan muslim, cendikiawan muslim, profesor muslim, ulama, dai, pejuang dan semuanya bersatu , dapat kita ibaratkan kumpulan batang lidi yang saling menyatu. Kemudian memiliki tujuan yang jelas. Yakni keridaan Allah SWT, sehingga akan terikat kumpulan lidi itu menjadi lidi yang kuat, tegar, dan sulit untuk dikalahkan. Teringat sebuah kata-kata kebaikan tidak terstruktur pasti akan dikalahkan oleh kejahatan yang terstruktur, namun juka kebaikan ini terstruktur maka kejahatan terstruktur akan mudah kita kalahkan.
                Sudah saatnya, umat muslim merasakan dan merindukan adanya panji-panji islam yang satu. Mencapai generasi emas umat muslim yang ada di penjuru dunia. Singkirkanlah segala masalah yang memecahkan kita sebagai umat muslim, tak saatnya bangga dengan Islam yang bercabang, karena itu akaan membuat kehancuran bagi kita umat muslim sehingga serasa banyak saudara-saudara kita yang ditindas, dibantai, dan dibunuh dengan  cara yang kejam.
                 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar