“KETIKA
LIBURAN MENGGEMA”
Usai
test akhir semester yang terakhir, terdengar suara gegap gempita walaupun hari
itu hujan, samapai-sampai mahasiswa rela hujan-hujanan karena senangnya.
Ketika
kaki ku berderap dan melangkah menuju suatu tempat , saya pun tak sengaja
terdengar ditelinga ini,
“Wah,
udan nik.........” (kata salah satu mahasiswa yang saya tidak tahu namanya)
“Wis, rapopo udan-udan sisan, hehe, kan wes rampung
ujiane....” (kata salah satu mahasiswi lain yang kemungkinan besar temannya)
Hati ini berguncang,
pikiran mulai bekerja. Memang ketika ujian kita mahasiswa dipacu untuk belajar
lebih keras untuk mendapatkan nilai yang sempurna. Namun, belum juga selesai
melihat hasilnya baru selesai ujian sudah senang, hehe....
Sungguh
orang Indonesia, apakah seperti ini....ya..? timbul dibenakku pertanyaan
demikian.
Lalu
bagaimana kita bisa maju, kalau kita sendiri dengan ujian saja menganggap
seperti moster yang membuat tertekan kemudian lebih memilih segera
menyelesaikannya? Huff.....
Langkahku,
kupercepat untuk menuju keruangan akademik fakultas, dengan tujuan menanyakan
dosen pengampu ujian ibadah, sontak mata tertuju suatu lebel nama TUTUP.
“Hah, jam segini tutup.......?” sambil saya melihat jam
yang terdapat di handphone saya menunjukkan pukul 2.10 WIB,
Kemudian
saya pun menuju tempat kursi yang disitu ada Kakak kelas semester 3. Sedikit perbincangan
disitu.
“Dek, denger-denger
kamu jadi ketua panitia IAIN MENDONGENG yaa?”
tanya kakak yang namanya Yusuf
“Ndak,
kok Mas, saya Cuma diberikan amanah menjadi koordinator saja” sahut saya
(dengan persepsi saya sendiri)
“Kok
bisa ya...? kan disana ada mas Agil (selaku Ketua KTI) dan denger-denger ada
HMJ AKS juga ya...?” mengorek, informasi
dari saya....
“Yaa,
HMJ AKS, ketuanya Mas Pambudi, beliau juga dari KTI, jadi saling bekerja sama”
jawabku menjelaskan dan sedikit tersinggung dengan perkataan tersebut yang
tidak mempercayai saya jadi ketua,”
“Ya
kok mas, mungkin kakak-kakak yang lain kasih kesempatan untuk saya agar bisa
belajar”lanjut saya didalam hati ini pun kemudian bersaksi... heheh saya akan
buktikan sesuatu bahwa saya layak dan bisa kerika saya dipandang sebelah mata
oleh orang lain.
Saya bersabar saja, toh
sudah sering banyak orang didalam hidupku sering mengejekku. Namun pada
akhirnya, saya bisa membuktikan kepadanya bahwa saya bisa, dan bahkan lebih
baik darinya.
Teringat ketika saya
mengikuti seminar Internasional di UGM. Ada salah satu moderator yang mengejek
saya karena keterbatasan saya dalam berbahasa Inggris.
Oleh karena itu, memang
banyak teman-teman yang memanfaatkan waktu liburan dengan tidur, liburan
piknik, dan sebagainya. Target saya harus bisa mahir bahasa Inggris,,,
Kemudian, setelah
pembicaraan itu, saya pamit menuju keruangan akademik langsung. Namun sayangnya,
hanya marahandan perkataan kasar yang dilontarkan kepada saya saat itu,
“Mohon
ma’af Ibu mengganggu, saya luqman dari mjs semester satu, saya mau tanya soal
ujian ibadah,? Tanya saya
“Yaa
nanti, sama mas Fatur....” dengan perkataan sinisnya dan nanti baca kertas
didalam ini yaa:
“Njih, Terimakasih....”
sahut saya
Saya melihat kertas
didepan, tertuliskan “hasil ujian Ibadah akan ditempel tunggu ya”
Sambil menunggu saya
berkeliling kefakultas lain, kata pusat bahasa “ada juga di gedung lain”. Saya mencoba
mencari namun sayangnya tak berhasil.
Kemudian, akhirnya saya
kembali ke tempat semula, bertemu salah satu teman sekelas, terjadi pembicaraan
disana teman saya menyarankan, minta daftar penguji dan saya lakukan itu. Ternyata
dikasih. Mungkin karena saya tadi salah bicara yaa. Muliah berpikir otak ini,
ya sudah lah. Tapi alhamudillah sudah dapat.
Rencana setelah ujian
ibadah, dan liburan yang lumayan lama ini 1 bulan akan saya gunakan untuk
kembangkan great diri, untuk join lomba, bahasa Inggris, hafalan, kalau bisa
target saya bisa menjadi pertukaran mahasiswa ke Inggirs. Amin....
Bersambung............
Tidak ada komentar:
Posting Komentar